Foto Laut Merah Nabi Musa
Kisah Nabi Musa AS Membelah Laut Merah
Kisah Nabi Musa AS Memberikan Dakwah kepada Fir’aun
Kemudian Fir'aun memanggil semua penyihir hebat ke istananya sehingga mereka bisa melakukan trik yang sama seperti yang dilakukan Musa AS. Para penyihir yang dipanggil merasa tidak khawatir. Kemudian potongan-potongan tali dilemparkan ke tanah dan menggeliat seperti ular. Tetapi ketika Nabi Musa AS melemparkan tongkatnya ke bawah, ular itu memakan semua potongan tali.
Para penyihir segera menyadari bahwa ini bukan sihir melainkan keajaiban, dan bersujud sambil berkata, "Kami percaya pada iman Musa". Allah SWT mengatakan kepada Nabi Musa (AS) untuk memperingatkan Fir'aun bahwa ia akan menghukumnya dan umatnya jika mereka melanjutkan mengikuti Fir’aun dan tidak menerima iman dari Nabi Musa AS. Tapi Fir'aun terlalu angkuh untuk mendengarkan peringatan itu.
Akhirnya Fir’aun dan pengikutnya dihukum sehingga negara itu dilanda kelaparan. Kawanan belalang memakan hasil panen. Sungai Nil meluap dan menyebabkan kehancuran besar. Bahkan orang-orang menderita kutu dan tumor. Ketika hukuman tersebut terjadi, semua orang pun bergegas mengikuti Nabi Musa AS dan memintanya untuk berdoa agar mendapatkan bantuan dan berjanji akan mengikuti agamanya. Tetapi ketika Nabi Musa sudah berdoa dan keadaan kembali normal, orang-orang tersebut kembali menyembah berhala.
Kisah Nabi AS Saat Menjadi Ancaman bagi Fir’aun
Beberapa saat sebelum Nabi Musa AS lahir, Fir'aun diberitahu bahwa seorang anak laki-laki dari Bani Israel akan segera lahir dan menghancurkan kerajaan Fir'aun Mendengar hal itu, raja yang kejam tersebut memerintahkan prajuritnya agar setiap anak laki-laki yang lahir dari Bani Israel harus dibunuh. Rumah-rumah Bani Israel pun digeledah oleh prajurit Fir’aun dengan berkala sebagai perintah. Namun rencana ternyata telah disiapkan oleh ibu Musa AS untuknya.
Menabrak Kucing Bikin Sial, Mitos atau Fakta? Ini Cerita di Baliknya
Apakah menabrak kucing benar bikin sial atau hanya mitos belaka?
Bisnis.com, JAKARTA - Laut Merah dihubungkan dengan Laut Tengah melalui Terusan Suez untuk menjadi jalan alternatif logistik terceoat ke Eropa ke Asia. Berikut sejarah laut merah selengkapnya serta kisah Nabi Musa dengan laut merah.
Sebagai jalur logistik, Terusan Suez dan Laut Merah selalu dilewati banyak kapal-kapal logistik dari berbagai negara untuk mengirim barang.
Jalur ini pun tak luput dari berbagai konflik karena Laut Merah menjadi pembatas antara negara semenandung Arab dan Afrika. Secara geografis, Laut Merah terletak di negara Mesir, Sudan, Arab Saudi, Yaman, Yordania, Eritrea, dan Palestina.
Laut Merah juga seringkali disebut dengan Laut Teberau. Dirangkum dari laman Britannica, Laut Merah membentang sekitar 1.930 kilometer ke arah Tenggara dari terusan Suez, Mesir hingga Selat Bab el-Mandeb yang menghubungkan dengan Teluk Aden dan kemudian dengan Laut Arab.
Laut Merah selalu menampakkan perubahan warna yang disebabkan karena alga Trichodesmium erythraeum yang melimpah. Apabila alga ini mati, maka air laut ikut berubah menjadi coklat kemerahan.
Kisah Nabi Musa AS Lahir
Musa AS lahir pada masa Fir'aun yang dalam sejarah merupakan masa paling bermuatan politik. Fir'aun merupakan salah satu kekuatan dominan di negeri tersebut. Bahkan ia menyebut dirinya sebagai dewa karena sangat kuat dan tidak ada yang bisa melawannya. Fir’aun membagi-baikan golongan kelas, membagi orang-orang ke dalam kelompok dan suku.
Orang-orang Yahudi, anak-anak Israel, ditempatkan pada tingkat terendah dari masyarakat Mesir. Mereka adalah budak dan pelayan. Keluarga Musa AS sendiri termasuk dari anak-anak Israel tersebut.
Kisah Nabis AS Mendapatkan Wahyu
Istrinya pun disuruh untuk tetap tinggal di tempatnya dan ia pergi ke api tersebut. Saat mendekati api, Nabi Musa AS melihat bahwa api itu berasal dari pohon hijau tetapi tidak ada seorang pun yang hadir. Nabi Musa AS memperhatikan sekitarnya dengan terheran dan tiba-tiba mendengar sebuah suara yang mengatakan, “Wahai Musa, aku adalah Tuhanmu!”. Suara itu juga menyuruhnya untuk melempar tongkatnya ke tanah. Setelah Nabi Musa AS melemparnya, tiba-tiba saja tongkatnya berubah menjadi ular dan membuatnya ketakutan. Musa AS kemudian diperintahkan untuk mengangkat ular itu tanpa rasa takut dan ketika dia melakukannya, ular itu berubah kembali menjadi tongkat.
Kemudian tangan Nabi Musa AS diminta untuk diletakkan di bawah ketiaknya. Ketika dia menariknya lagi, tangannya bersinar dengan cahaya terang, seperti matahari. Suara Ilahi berkata kepadanya, “Wahai Musa! Ini adalah dua Tanda Kebesaran Tuhanmu. Kembalilah kepada Fir'aun dan kaumnya dan ajaklah mereka menghadap Tuhanmu!"
Ilustrasi Nabi Musa saat membelah laut merah
Orang-orang Bani Israel pun dikumpulkan oleh Musa AS untuk berangkat ke Palestina. Fir'aun yang mengetahui pelarian itu langsung bergegas untuk menyusul mereka dengan membawa pasukan besar. Ketika Musa AS sudah sampai di Laut Merah bersama dengan orang-orang Bani Israel, terlihat Fir’aun menuju ke arah mereka dan mereka yakin bahwa akan dibunuh. Namun, Nabi Musa AS memukul air laut dengan tongkatnya dan air terbelah, membuat jalan yang kering. Orang-orang menyeberang dengan aman. Ketika Fir'aun melihat jalan itu, dia memasuki laut dengan memimpin pasukannya. Namun saat Fir;aun sudah berada di tengah-tengah laut, air yang terbuka tiba-tiba kembali menutup Fir;aun dan pasukannya. Fir'aun pun tenggelam bersama dengan pasukannya dan meninggal.
Iulah kisah Nabi Musa AS yang menjadi tauladan bagi umas muslim yang ada di seluruh dunia. Kisah tersebut memperlihatkan perjuangan Nabi Musa AS dalam menyebarkan ajaran agama dari Allah SWT dan membuktikan kebesaran serta kekuasaan dari Allah SWT.
Kisah Nabi Musa AS Dihanyutkan ke Sungai Nil
Saat ia mendengar prajurit Fir’aun mendekat ke rumahnya, Musa AS dibawa keluar dengan keranjangnya dan dihanyutkan ke Sungai Nil yang berada di belakang rumahnya. Dalam Alquran disebutkan dalam kata-kata ini: “Maka Kami kirimkan ilham ini kepada ibu Musa: “Susulah (anakmu), tetapi jika kamu khawatir tentang dia, buang dia ke dalam sungai, tetapi jangan takut atau bersedih hati: karena Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan Kami akan menjadikannya salah satu dari utusan Kami.” (Alquran, 28:7)
Ilustrasi Nabi Yusuf.
Nabi Musa AS dibesarkan di rumah Fir'aun dan terbiasa dengan urusan negara. Ketika beranjak usia dewasa, sekali terlibat dalam perkelahian antara orang Israel dan orang Mesir, Musa AS mengakibatkan pembunuhan secara sembrono. Kemudian Nabi Musa AS pergi ke Madyan tempat di mana ia menikahi Safura putri Nabi Shuaib AS. Setelah tinggal beberapa waktu di Madyan, dia pergi untuk kembali ke Mesir. Dalam perjalanannya ke Mesir di malam dengan cuaca dingin yang parah, Nabi Musa AS dan istrinya melihat ada api di kejauhan saat tersesat.